Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor utama dalam perkembangan usaha salon yaitu pelayanan. Pelayanan ini pasti berhubungan dengan penjual / karyawan. Dalam pencarian karyawan tentunya sahabat Rini mengharapkan yang telah memiliki teknis dan pelayanan yang baik. Memiliki kemampuan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan dunia usaha salon dan kecantikan. Pelayanan baik yaitu dengan memiliki sifat komunikatif, supel, murah senyum dan terasa bersahabat dengan setiap pengunjung di dalam salon sahabt Rini semua.
Tips Rekrutmen Karyawan Salon
Mendapatkan karyawan diatas memang kehendak setiap pengusaha salon, sekarang Rini ingin mencoba membagian tips dalam mendapatkan karyawan sesuai target sahabat Rini. Bagaimana cara melakukan rekrutmen yang baik dalam usaha salon dan beberpaa tes lainnya yang berkaitan denga bisnis salon.
Melakukan Tes dan Wawancara Calon Karyawan Salon
Setelah membuka lowongan dan menerima beberapa calon keryawan, maka segeralah sahabat Rini untuk melakukan tes seputar salon dengan cara wawancara langsung dan melihat kemampuan. Jika karyawan tersebut belum memiliki kemampuan yang baik, maka carilah karyawan yang jujur dan patuh serta taat dengan perintah.
Dalam proses wawancara karyawan salon merupakan proses kedua setelah seleksi personal secara tertulis dalam surat lamarannya. Pilihlah yang sesuai dengan keinginan sahabat rini baik itu dari Jenis Kelamin, Tempat Tinggal, Usia, Latar Belakang Pendidikan, dan tentunya Keterampilan Tata Rias Rambut serta Sehat Fisik dan Mental.
Ada beberapa titik point yang perlu diperhatikan ketika wawancara karyawan yaitu:
- Perhatikan pengetahuan umum dasar yang memadai atau tidak
- Teknis komunikasi dan bahasa yang baik
- Mimik wajah calon karyawan
- Perilaku yang ramah atau tidak bisa dilihat dari mimik wajah
Apabila keempat faktor diatas sudah dirasa cukup memadai dan sesuai target, maka langsung lanjutkan ke jenjang yang lebih dalam yaitu tes kemampuan yang sesuai dengan bidang kerjanya. Misalkan apakan dia akan ditempatkan sepagai tukang potong rambut, atau bagian semir rambut/ keramas/ pijit/ SPA dan lainnya.
1. Pilih Usia Antara 18 - 35 Tahun
Dalam memilih karyawan sebuah salon Rini sarankan untuk memilih jenjang usia dari 18 hingga 35 tahun. Ini dikarenakan diusia tersebut biasanya setiap individu memiliki tenaga energik untuk bekerja, supel, dan memiliki ide kreativ yang bisa diandalkan.
Usia dibawah 18 tahun biasanya belum memiliki pemikiran yang dewasa, dan masih duduk dalam bangku sekolah serta bisa melangkar undang-undang anak. Usia diatas 35 tahun biasanya kemampuan dan kecekatan telah menurun.
2. Faktor Pendidikan
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan penting untuk seitap individu, apalagi untuk karyawan sebuah salon. Ketika karyawan memotong rambut akan lebih baik jika pengetahuan umum dalam aplikasinya komunikasi dengan pelanggan itu lancar, tidak hanya satu pihak saja namun bisa berkomunikasi kedua pihak antara pengunjung dan karyawan.
Alasan kedua adalah ketika karyawan memiliki pendidikan yang cukup dan ingin diberi pelatihan materi salon dalam kerja akan lebih mudah untuk menerimanya daripada yang masih terlalu muda.
3. Keahlian Dalam Salon
Keahlian dan keterampilan dasar untuk karyawan salon memang penting, alasannya yaitu ketika kita ingin memberikan pelatihan kepada calon karyawan salon tersbut tidak terlalu sulit ketika sudah memiliki minimal teknik dasar.
Tentunya keahlian karyawan yang kita cari sesuai dengan kebutuhan kita, contohnya:
- Shampoo boy / girl: cukup dengan mengetes sahmpoo dan creambath
- Hair Stylist: Menguji kemampuannya dnegan alat gunting
- Blow Dray, Keriting, Sanggul, Semir Rambut, dan lainnya
Silahkan uji keahlian calon karyawan sesuai dengan kebutuhan sahabat Rini.
4. Psikotes
Faktor ini sangat penting dalam karyawan sebuah usaha salon. Jangan sampai karyawan anda ternyata murah senyum gara-gara terjadi konsleting di bagian otaknya. Jika ada kesempatan lakukanlah uji kepada ahlo psikolog dan uji IQ karyawan anda. Kenapa psikotes itu penting? Karena percuma saja anda mendapatkan karyawan dengan segudang pengalaman kerja dan keahlian namun mental dan jiwanya tidak mendukung.
5. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja di sebuah salon sebelum dengan kita juga sangat berpengaruh. Carilah karyawan yang bisa menetap lama bekerja disuatu tempat dibandingkan berpindah pindah. Contohnya X bekerja di salon Rini selama 4 Tahun menetap disini. Namun Y bekerja selama 6 Tahun namun selalu berpindah-pindah tempat. Maka pilihlah karyawan X untuk menjadi karyawan di bisnis salon anda.
6. Imbalah / Gaji
Gaji untuk karyawan di salon anda bisa disesuaikan dengan jabatan, tugas, dan tanggung jawab. Gaji biasanya terdiri dari gaji pokok, uang makan, uang transportasi, komisi, bonus dan uang lembur. Bagi karyawan biasa seperti tenaga office boy dan scurity biasanya hanya mendapatkan gaji poko dan bonus. Namun jika karyawan dengan keterampilan dan tanggung jawab khusus seperti Shampoo Boy, Hairstylist, Make Up akan mendapatkan gaji-gaji tambahan seperti uang transportasi, uang makan, uang lembur, bonus, dll sesuai yang telah disepakati.
- Gaji pokok: Uang diberikan utuh selama 1 bulan bekerja
- Uang transportasi dan uang makan: Diberikan setiap hari ketia karyawan tersebut masuk kerja
- Uang komisi / bonus: dihitung dengan jumlah tamu atau pengunjung yang dikerjakannya
- Uang Lembur: Diberikan kepada karyawan keterampilan khusus ketika menambah jam kerjanya, biasanya dihitung per jam
No comments:
Post a Comment